Hubungan Riwayat ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Puskesmas Purwantoro I.

Penulis

  • Jesian Viviandita Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Sudrajah Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Endang Nur Widiyaningsih Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Luluk Ria Rakhma Program Studi Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.62358/mgii.v1i2.8

Kata Kunci:

kurang gizi, riwayat ASI eksklusif, stunting.

Abstrak

Stunting adalah kekurangan gizi dalam kurun waktu yang lama. Kekurangan gizi menyebabkan gangguan keterlambatan pertumbuhan. Persentase status gizi balita stunting di Indonesia tahun 2021 adalah 24,4%. Salah satu faktor yang menjadi penyebab stunting adalah bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada anak balita. Jenis penelitian ini yaitu Cross Sectional. Sampel penelitian ini yaitu balita usia 24-59 bulan yang telah memenuhi kriteria inklusi. Subjek penelitian 59 orang yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Purwantoro I. Teknik pengambilan sampel proportional cluster random sampling. Riwayat ASI eksklusif diperoleh dari data sekunder Puskesmas Purwantoro I. Data kejadian stunting diukur berdasarkan status gizi anak balita yang diperoleh dari pengukuran menggunakan microtoice. Data yang diperoleh diuji menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian riwayat balita mendapat ASI eksklusif (0-6 bulan) sebesar 67,8% serta balita yang tidak mendapat ASI eksklusif (0-6 bulan) sebesar 32,2%. Hubungan antara riwayat ASI eksklusif dengan stunting pada anak balita diperoleh p=0,005. Terdapat hubungan antara riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada anak balita

Referensi

Kemenkes. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Jakarta; 2021.

Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta;2015.

United Nations. Sustainable Development Goals Trend and Tables Part I; 2017.

Astuti, E., & Norazizah, R. (2016). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Status Ekonomi Dan Sosial Budaya Terhadap Status Gizi Batita Tahun 2016. Jurnal Berkala Kesehatan, 2(1):9-14

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.

Mugianti S, Mulyadi A, Anam AK, Najah ZL. Faktor penyebab anak stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery). 2018;5(3):268-278. DOI: 10.26699/jnk.v5i3.ART.p268–278

Noorhasanah E, Tauhidah NI, Putri MC. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction. 2020;4(1):13-20.

Rohmatun NY, Rustiningsih S, Rakhma LR, Gz S, Gizi M. Hubungan tingkat pendidikan ibu dan pemberian asi eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2014.

Putri AD, Ayudia F. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan Di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika. 2020;11(2):91-6.

Latifah AM, Purwanti LE, Sukamto FI. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita 1-5 tahun. Health Sciences Journal. 2020;4(1):142. DOI: 10.24269/hsj.v4i1.409

Suryani L. Hubungan Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Limapuluh Kota Pekanbaru. Jurnal Midwifery Update (MU). 2021;3(2):126-131.

Mangngi A, Manek B, Ilma N. Pendidikan Kesehatan Pemanfaatan Asi Ekslusif Dan Makanan Bergizi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan. 2022; 2(3):72-76. DOI: 10.55606/jpikes.v2i3.733

Unduhan

Diterbitkan

2023-08-09

Terbitan

Bagian

Artikel